Sabtu, 26 April 2014

my wedding with south tapanuli and malay tradition

Saya memiliki 3 saudara kandung,dan sekarang kami semua sudah memiliki keluarga masing-masing. Saya teringat dengan pembicaraan kami ketika kami belum ada yang menikah. Kami sering mengatakan kalau kami menikah kelak, kami tidak akan menikah dengan orang batak (baca : tapanuli selatan). Karena kami dibesarkan dengan kedua orang tua kami yang bersuku tapanuli selatan. Papa saya bermarga siagian dan mama saya boru siregar. Di rumah kami sering mendengar percakapan yang keras (ingat keras bukan kasar). Itu membuat kami terutama saya tidak suka dengan kebiasaan-kebiasaan orang batak dengan berbicara keras. Walaupun mereka orang batak tidak sedang bertengkar tapi seakan-akan mereka sedang meributkan sesuatu. Dari kejahuan sudah terdengar suara mereka. Itulah kami orang batak.

Sampai suatu ketika saya tergigit omongan sendiri. Saya menikah dengan orang batak bermarga pane. Kami menikah pada tanggal 13 maret 2010 tanpa proses pacaran. Pria beruntung ini bernama desmondri. Sebenarnya kami masih ada hubungan saudara tapi hubungan yang sudah jauh. Jadi neneknya orangtua kami itu kakak beradik. Aneh memang kenapa saya bisa jatuh hati pada pria ini. Pada saat itu dia sangat gigih ingin menikahi saya tanpa tahu kepribadian saya lebih jauh. Saya pikir itu suatu hal yang tidak semua orang bisa melakukannya. Sempat sekali saya menolaknya untuk menikah namun dengan perjuangannya akhirnya saya menerima ajakannya. Dan suatu babak kehidupan pun dimulai...

1. Mangaririt Boru
Mangaririt Boru merupakan cara masyarakat Tapanuli Selatan dalam menyelidiki anak perawan guna dijadikan pasangan hidup. Cara ini penting supaya di kemudian hari tidak ada kekeliruan terhadap gadis yang akan dipinang. Jika si gadis belum ada yang melamar, selanjutnya diadakan musyawarah bersama keluarga mengenai waktu yang tepat untuk malamar. Keluarga pria datang mengunjungi keluarga wanita untuk silaturahmi. Biasanya keluarga pria akan membawa rantang berisi gulai ayam kampung dan makanan lainnya untuk disantap bersama-sama. Acara ini kecil-kecilan saja. Hanya keluarga inti pria dan wanita saja. Namun tidak hanya makan-makan dan berjumpa saja, di sini setiap orang harus 'makobar' (pidato adat), berbicara secara bergantian. Karena waktu itu bertepatan dengan moment idul fitri 2009, jadi sekaligus saling mengucapkan mohon maaf.

setelah makobari kecil-kecilan dilakukan makan bersama

2. Hantaran (Seserahan)
Setelah itu, pada tanggal 06 maret 2010 diadakan hantaran (seserahan) di rumah orangtua saya. Disini pihak pria membawa barang-barang seserahan sebagai bantuan untuk melengkapi keperluan pihak gadis untuk barang bawaannya ataupun untuk tambahan biaya pesta. 
Seserahan ini merupakan simbolik dari pihak pria sebagai bentuk tanggung jawab kepada pihak keluarga dan orangtua wanita. Dalam prosesi ini ditentukan tanggal akad nikah dan resepsi.
barang seserahan, dari kiri : keranjang buah, seperangkat alat sholat, seperangkat baju muslim, seperangkat pakaian mandi dan kosmetik
kiri - kanan : => pembagian kapur sirih untuk para raja (yang dituakan saat adat), =>pemeriksaan uang hantaraan dan kain sarung yang dilakukan oleh para raja, => penyerahan uang hantaran kepada pihak wanita, sebagai tanda keluarga wanita menerima pinangan pihak pria ( mamaku menangis karena merasa telah menjual anaknya, :( tidak mama...don't say like that! ), => penyerahan senapan, => diakhiri dengan pembagian uang ingot-ingot dalam bentuk uang kecil (seharga garam ) kepada seluruh keluarga yang hadir, dari yang bayi sampai yang tua.
3. Malam Barinai
Dilakukan pada malam sehari sebelum akad nikah. Tujuannya memunculkan aura dan cahaya calon pengantin serta memunculkan wibawa pengantin pria.

inai yang dipasang pada tangan dan kakiku
inai yang dipasang pada tangan dan kaki suamiku
4. Mangalehen Mangan
Masyarakat Tapanuli mengenal acara suapan yang dilakukan orangtua kepada putrinya yang akan melepas lajang. Namun acara ini tertutup bagi mempelai laki-laki alias hanya dilakukan keluarga perempuan. Acara Mangalehen Mangan dilakukan dengan cara memberikan makan (menyuapi) calon mempelai perempuan sebagai simbol pengasuhan terakhir orangtua kepada putrinya. 
mendapat suapan terakhir dari orangtua tanda melepas anak gadisnya, haru yang tak tertahan dari seorang ibu ketika menyuapi anaknya dan diakhiri dengan menyalami semua anggota keluarga (pic. papa)
5. Khatam Al-qur'an
Sore menjelang malam akad nikah, ibu-ibu pengajian dan pak ustad mengiringi acara khatam Al-qur'an. Berhubung saat itu saya sedang datang tamu tak diundang (haid), jadi saya hanya mendengarkan ayat-ayat suci Al-qur'an yang sangat indah sekali. Maha Besar Allah SWT atas segala firmannya. 
pengajian khatam Al-qur'an oleh bapak ustad dan ibu-ibu pengajian
6. Akad Nikah
Malam akad nikah pun dilangsungkan pada tanggal 13 maret 2010 jam 20.00wib dirumah orangtua saya, pekanbaru riau. 
kiri - kanan : ijab kabul akad nikah, signature suami, signature istri, signature wali wanita oleh papa, signature saksi 1 dan signature saksi 2
penyerahan mas kawin dan pembaca Sighat Ta'lik
Sighat Ta'lik yang diucapkan sesudah akad nikah sebagai berikut: 
Sesudah akad nikah, saya  DESMONDRI BIN TAMPUNG PANE berjanji dengan sesungguh hati, bahwa saya akan menepati kewajiban saya sebagai seorang suami, dan akan saya pergauli istri saya bernama JUWITA SORAYA BINTI NASARUDIN SIAGIAN dengan baik (mu'asyarah bil-ma'ruf) menurut ajaran syari'at Islam. Selanjutnya saya mengucapkan sighat ta'lik atas istri saya itu sebagai berikut: Sewaktu-waktu saya: 
(1) Meninggalkan istri saya tersebut dua tahun berturut-turut, 
(2) atau saya tidak memberi nafkah wajib kepadanya tiga bulan lamanya, 
(3) atau saya menyakiti badan/jasmani istri saya itu, 
(4) atau saya membiarkan (tidak memperdulikan) istri saya itu enam bulan lamanya, 
kemudian istri saya tidak ridla dan mengadukan halnya kepada Pengadilan Agama atau petugas yang memberikan hak mengurus pengaduan itu, dan pengaduannya dibenarkan serta diterima oleh pengadilan atau petugas tersebut, dan istri saya itu membayar uang sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah) sebagai 'iwadl (pengganti) kepada saya, maka jatuhlah talak satu saya kepadanya. Kepada pengadilan atau petugas tersebut tadi saya kuasakan untuk menerima uang 'iwadl (pengganti) itu dan kemudian menyerahkannya kepada Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Pusat untuk keperluan ibadah sosial.
Pekanbaru, 13 Maret 2010
Desmondri
 
kiri -kanan : => rebana sebelum akad nikah, => tilawatil Qur'an dan terjemahannya oleh my lovely sister, => sungkeman setelah akad nikah, => dilanjutkan dengan acara tepung tawar dari keluarga besar

 
photo session
7. Prosesi Adat Mangulosi, Makobari dan Memberi Makan Upa-upa
kedua orangtua menyambut kedatangan keluarga besar pria dengan menggendong menantunya masuk ke dalam rumah menggunakan kain panjang
Keesok harinya, 14 maret 2010 sebelum resepsi pernikahan diadakan Acara Makobar merupakan acara khusus untuk kedua mempelai, khususnya mempelai perempuan. Acara ini berisi pemberian nasihat dan petuah dari kedua orangtua dan keluarga besar. makobar kerap dilakukan hingga beberapa jam. Para tamu yang hadir belum diperkenankan makan sebelum pengantin perempuan keluar kamar.
memberikan ucapan terimakasih kepada Allah SWT dan junjungan besar Nabi Muhammad SAW, kedua orangtua dan seluruh kerabat yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung. barang-barang yang ada sebagai simbol bekal yang diberikan orangtua dan keluarga besar kepada anaknya untuk memulai hidup baru

orangtua memberikan sirih dan makanan upa-upa kepada pengantin, sebagai doa kebaikan kepada anaknya
makanan upa-upa untuk pengantin, berisi nasi putih, garam, seekor ayam kampung, telur yam kampung. gulai kambing, ikan mas, udang. (yang di dalamnya memiliki makna)
photo session
8. Resepsi Pernikahan
Ketika resepsi saya memilih menggunakan pelaminan outdoor agar lebih lapang, karena posisi rumah orangtuaku didesign berbelok-belok. Dan juga menggunakan pakaian adat tapanuli selatan dan melayu. Kenapa saya memilih melayu? Padahal saya menikah dengan orang batak, begitu juga dengan saya. Saya memilih melayu karena saya lahir dan besar ditanah melayu. Di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung.
make up session
manotor (menari tor-tor, tarian khas sumatra utara)
pakaian adat tapanuli selatan
pakaian adat melayu

Sembah sujud saya kepada Allah SWT karena telah memberikan pernikahan yang luar biasa ini. Semoga keluarga ini tetap menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah warohmah. Banyak kejutan-kejutan manis yang telah kami lalui bersama, dan sekarang telah dititipkan seorang bidadari kecil kepada kami. Allah memberikan kepercayaan ini, agar kami mengajarkan dan mendidikannya untuk mengenal Sang Penciptanya.
Terima kasih untuk semua orang yang terlibat dalam acara pernikahan kami, mulai dari persiapan sampai selesai. HORAS!!!

4 komentar:

  1. mantap.. kreatif.. bisa dijarin nie

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cemeeh bang surya ne lah...
      Aq aja masih belajar bang...blajar sndiri....trial n error... ����^_^

      Hapus
  2. Foto2nya keren2 kali pun. Siapa fotografernya mami?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hooo iya yah... tentunya photografer by.kokoh parlindungan...my lovely brother...
      Tengkyuh broooghhh..😘😘
      Nice pic 😊

      Hapus